Mengenal Sarnadi Adam, Pelukis Asal Betawi

Mengenal Sarnadi Adam, Pelukis Asal Betawi

Kesenian Betawi sendiri merupakan ciri khas yang sangat kenal dengan Jakarta, hal tersebut dikarenakan orang Betawi yang merupakan penduduk asli kota Jakarta.

Banyak sekali kesenian yang dimiliki oleh Betawi. Seperti, ondel-ondel, gambang kromong, lenong, tanjidor, dan juga seni lukis Betawi.

Sarnadi merupakan seorang seniman yang berasal dari Indonesia, ia sendiri merupakan salah satu pelukis yang berasal dari Betawi.

Ia lahir di Kampung Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada tanggal 27 Agustus 1956 dengan julukan Mutiara Betawi.

Namanya sendiri sudah terkenal di kancah nasional maupun juga internasional. Selama hidupnya, ia sendiri sudah menerima berbagai penghargaan, bahkan dari presiden dan juga wakil presiden RI di tahun 2000 dan 2003.

Ia sendiri mendedikasikan dirinya untuk membuat lukisan yang bertemakan Betawi, hal tersebut dikarenakan terjadinya modernitas dan dinamika yang ada di Jakarta saat ini tidak memberikan ruang kepada kesenian rakyat Betawi untuk eksis, dan juga pengalruh budaya luar sudah menggerus budaya kesenian Betawi yang dimiliki oleh penduduk asli Jakarta.

Sarnadi merupakan orang yang lahir dan besar di Jakarta. Ia sendiri mendalami dunia ini sejak ia kecil dengan mengawali karirnya sebagai perupa semenja dengan masuk Sekolah Seni Rupa Indonesia dan juga Sekolah Tinggi Seni Rupa Republik Indonesia di Yogyakarta.

Pada tahun 1986, ia mengajar di fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni di Universitas Negri Jakarta. Dan ditahun 92 ia mengadakan pameran di beberapa negara bagian di Eropa salah satunya Belanda.

Dua tahun berselang, ia kembali mengadakan pameran di perusahaan asuransi di Amerika, dan pada tahun 1996 lebih tepatnya bulan February ia diundang untuk mengadakan pameran di Argentina.

Sarnadi sendiri dikenal memiliki pribadi yang lemah lembut, selain itu kehebatannya dalam memainkan kuas di atas kanvas tidak diragukan lagi.

Perpaduan warna, ide, imajinasi menjadi satu sehingga lahirlah karya-karyanya yang menggambarkan tentang Betawi itu sendiri.

Beberapa lukisannya yang bertemakan Betawi seperti Wajah-wajah penari Betawi, Delapan Penari Cokek Sehabis Pentas Di Rumah Kawin, Dialog Tiga Penari Betawi, Kampungku Yang Hilang Tak Akan Kembali Lagi, Menonton Pembangunan.

Pamerannya yang terakhir ini diadakan pada tahun 2016, disana ia menggelar pemaran tunggal dengan tema seperti biasanya yaitu Betawi.

Dalam pameran tersebut ia menggelar 41 lukisannya yang diadakan di rumah budaya yang dibuat oleh Romo Mangun Wijaya.

Bagi dirinya yang merupakan warga asli Jakarta, ia mengatakan bahwa Betawi memerlukan suatu hail seni budaya yang bisa mengangkat nama Betawi ke permukaan agar semakin diketahui banyak orang.

Pada awalnya perjalanan dari Sarnadi sendiri tidaklah mudah, lukisan yang ia buat pada awalnya tidak mampu berbuat banyak, selain itu perjuangannya semakin berat dengan adanya gempuran seniman yang menganut unsur urban.

Diawal tahun 1990 barulah lukisan yang bertemakan Betawi tersebut mampu mengambil hati para kritikus, tetapi saat ini baginya seniman yang mengangkat tema Betawi masih sangat sedikit.

Hal ini dikarenakan banyak seniman yang akan sangat kebingungan antara harus memilih membeli cat dan juga kanvas atau membeli keperluan untuk keluarga mereka, hal tersebut juga ia rasakan pada awal-awal dirinya mendedikasian hidupnya untuk seni lukis Betawi.

Nah, kira-kira itulah sedikit pengenalan tentang pelukis asal Betawi yang bernama Sarnadi.

Semoga artikel ini membantu kamu mendapatkan informasi dan juga menambah pengetahuan kamu ya.

You Might Also Like
Tinggalkan Balasan