Misteri Dari Lukisan The Night Watch oleh Rembrandt

Mungkin Rembrandt adalah salah satu pelukis dunia yang memiliki kisah akhir hayat yang cukup memilukan hati. Seniman yang meninggal pada usia 63 tahun ini dikubur pada sebuah kuburan tanpa adanya nisan di sebuah lahan milik gereja.

20 tahun kemudian, kuburannya dibongkar dan jasadnya pun dibuang, karena ini sudah seperti hal lumrah pada masa itu terhadap kuburan kaum miskin. Di tahun 1909, ada sebuah batu peringatan yang akhirnya dipasangkan pada tembok utara Westekerk, Gereja Reformed Belanda yang berada di Amsterdam, di mana ia dikubur kala itu.

Kalau dilihat saat ini, batu itu merupakan batu tiruan dari yang menghiasi tembok penyangganya, di lukisan paling terkenal dari Rembrandt, The Night Watch.

Tidakkah kamu penasaran, bagaimana bisa seorang seniman dengan karya yang besar, meninggal dalam keadaan miskin?

Ada banyak mitos yang berkembang mengenai jatuhnya pamor dari Rembrandt yang selalu dihubungkan dengan salah satu karya terbesarnya, The Night Watch.

Lukisan ini sendiri sudah menimbulkan banyak sekali teori yang menyatakan mengenai kompleks yang ada pada lukisan ini adalah plot pembunuhan, jadi membuat para anggota pengamanan sipil yang berada pada lukisan tersebut mengancam hidup dari Rembrandt sampai ia lari dan menyelamatkan diri.

Ketika lukisan ini pertama kali ditunjukkan ke publik dengan meriah ke para anggota pengamanan beserta dengan para istri mereka, para istri pun tertawa terbahak-bahak, sedangkan dari para pria timbul amarah.

Ketika ditanya pendapat mengenai lukisan ini, mereka mengejek dan mengatakan apakah benar yang seperti ini dianggap karya seni.

Padahal lukisan satu ini memiliki komposisi yang rumit, seperti menggunakan pencahayaan untuk bisa memberikan efek agung pada hasil karya satu ini.

Namun, ada hal aneh, di mana Banning Cocq menyimpan tiruan dari lukisan itu di dalam album keluarganya. Besar kemungkinan ialah yang memesan replika kecil itu ke seorang seniman Belanda, Gerrit Lundens, yang saat ini menjadi salah satu koleksi dari National Gallery London.

Lukisan yang dibuat beberapa tahun setelahnya Rembrandt melukisnya ini melukiskan seperti apa karya besar dari Rembrandt itu kalau saja kanvasnya tidak dipotong di tahun 1715, setidaknya lukisan itu kehilangan sekitar 0,6 meter dari bagian atas dan kiri, lalu beberapa cm pada sisi kanan dan bawah.

Jika saja aksi tersebut dilakukan di masa sekarang, maka itu akan menjadi salah satu hal kriminal. Namun, sayangnya di masa tersebut ini adalah hal yang sudah sering terjadi.

Tapi benarkah lukisan ini menjadi awal dari jatuhnya Rembrandt?

Sebenarnya, setelah ini Rembrandt masih mendapatkan pesanan dan juga komisi dari pada orang kaya dan juga hebat. Tapi ada dua faktor yang sangat mempengaruhi Rembrandt di masa tersebut, di mana ia menjadi sangat royal dan juga ia memiliki gaya lukis yang sudah tidak lagi populer.

Pada masa tersebut, sudah mulai tergantikan dengan gaya melukis lukisan halus yang dihasilkan oleh mantan murid dari Rembrandt sendiri, Gerrit Dou. Karya Dou bisa melampaui kesuksesan dari sang guru.

Nah, untuk lukisan The Night Watch sendiri, ia baru mendapatkan nama di tahun 1790-an, ketika catnya semakin menggelap dan kotor. Lalu lukisan yang berjudul The Militia Company of District II under the Command of Captain Frans Banning Cocq, atau The Shooting Company of Frans Banning Cocq and Willem van Ruytenburch itu dibersihkan di tahun 1946 dan hingga saat ini ia masih menyimpan misteri tersebut.

You Might Also Like
Tinggalkan Balasan