Lukisan Yang Ada Di Istana Kepresidenan

Lukisan Yang Ada Di Istana Kepresidenan

Istana Kepresidenan sendiri diketahui memiliki lukisan langka dengan total berjumlah 28, lukisan tersebut biasanya akan dipamerkan dalam Galeri Nasional.

Nah, diantara 28 lukisan tersebut terdapat 5 lukisan yang sangat ikonik yang mungkin kamu harus lihat.

Mikke Susanto menjelaskan tentang Goresan Juang Kemerdekaan merupakan sebuah imaji, citra, gambaran dan visualisasi yang mengisahkan serta menjelaskan kisah heroic, bersejrarah dan tentunya mengandung semangat untuk memerdekakan sehingga bisa tercipta negara yang berdaulat, adil juga Makmur.

Lukisan tersebut dibuat oleh 20 pelukis yang berbeda dan terdapat 1 lukisan yang dibuat langsung oleh Presiden.

Nah, dibawah adalah beberapa lukisan ikonik yang terdapat pada Istana Kepresidenan                          

1.Diponogero                             

Diponogero

Lukisan ini merupakan hasil karya Raden Salah yang berasal dari Jawa, lahir di Semarang pada tahun 1811 dan meninggal pada tahun 1880.

Dirinya juga menghabiskan banyak hidupnya di Eropa. Raden Saleh juga dianggap pelopor seni rupa di Indonesia sendiri.

Lukisan ini merupakan lukisan Pangeran Diponogero atau bisa kenal juga sebagai perang Jawa, yang terjadi di tahun 1825 hingga 1830. Raden Saleh juga mengatakan bahwa ia terinspirasi dari lukisan asal Belanda yang bernama Nicholaas Pienemaan yang berjudul Penyerahan Diri Dipo Negoro tahun 1830.

Meskipun terinspirasi dari lukisan asal Belanda tersebut, karya yang dibuat oleh Raden Saleh lebih mengedepankan rasa nasionalisme ala Jawa dan sekaligus menggambarkan tentang dramatisasi hidup pangeran didepan tentara penjajah pada masa itu.

Lukisan ini sempat diambil Belanda dan kemudian diberikan kembali kepada Indonesia pada tahun 1978 dan sampai saat ini karya tersebut menjadi bagian yang penting di Istana Presiden.

2.Kawan Revolusi

Kawan Revolusi

Kawan Revolusi merupakan karya yang dibuat pada tahun 1947 merupakan hasil karya Sudjojono, ia sendiri melukis karya tersebut dikarenakan mendapat kritikan dari Trisno Sumardjo yang mengatakan bahwa Teknik melukis realisnya sangat lambat.

Akhirnya Sudjojono berhasil membuktikannya dengan menyelesaikan lukisan ini dalam waktu kurang dari satu hari, ia membuat lukisan ini saat berada di sanggat Seniman Indonesia Muda di Solo waktu itu.

Lukisan ini memiliki cerita tentang sikap heroic seorang pejuang yang bernama Bung Dullah. Bung Dullah diketahui berhasil menghancurkan tank serdadu Belanda sebanyak empat buah dengan mengorbankan dirinya dalam ledakan.

Soekarno yang membeli lukisan tersebut akhirnya memasangnya di Istana Negara, karya tersebut dibeli pada saat penyelengaraan pamera SIM di Biro Perjuangan Yogyakarta pada 25 Mei 1947. Bahkan sempat diadakan mengheningkan cipta untuk Bung Dullah yang dipimpin oleh Bubukin yang merupakan pimpinan rombongan tim sepak bola Uni Sovyet.

3.Memanah                 

Memanah

Lukisan ini merupakan lukisan yang secara tak sengaja dipakai untuk latar belakang pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada saat itu.

Soekarno pertama kali melihat lukisan ini di tahun 1944 pada pameran yang diadakan  Keimin Bunka Sidhoso di Jakarta.

Presiden pertama tersebut juga mengatakan bahwa lukisan ini sangat bagus, dan menggambarkan symbol bangsa Indonesia yang terus bergerak maju.

Akhirnya setelah pameran tersebut berakhir, Soekarno mendatangi studio Henk yang menciptakan lukisan tersebut dan mengatakan akan membeli lukisan tersebut.

Pada saat itu lukisan tersebut belum memasuki fase finalnya karena kekurangan model, dan Soekarno berkata ia akan menjadi modelnya, Henk tak bisa menolak dan segera meyelesaikannya dalam waktu setengah jam saja.

Nah, kira-kira itulah beberapa lukisan ikonik yang sampai sekarang masih berada di Istana Negara. Semoga artikel ini membantu ya.

You Might Also Like
Tinggalkan Balasan